Sungguh indah cara hidup Islam yang sangat memerhatikan keperluan manusia. Sedari lahir, Islam sudah mempunyai rencana yang tersendiri dan unik untuk menyambut kelahiran yang kita nantikan selama 9 bulan dan sesungguhnya setiap rencana yang ada sudah pasti untuk kebaikan umat manusia. Allah swt. maha mengatahui yang terbaik untuk hambanya. Manusia terus terpelihara dengan susun atur Illahi bahkan sedar tidak sedar, setiap hal di jagai oleh Islam baik soal perkahwinan, ikhtilat dan sebagainya. Tahnik bermaksud memamah kurma dan menggosok kurma yang di mamah itu ke gusi bayi. Ia di lakukan dengan meletakkan sedikit kurma ke dalam mulut bayi, kemudian digerak-gerakkan ke kanan dan kiri dengan lemah lembut sehingglaha mulut bayi tersebut dapat mengecapi kurma yang di mamah tadi. Sekiranya tidak mempunyai buah kurma, ia boleh di lakukan dengan bahan makanan yang manis untuk mencontohi sunnah nabi saw.
Tahnik Suatu Sunnah
Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr
Dari Asma’ binti Abu Bakr -semoga Allah meridhai keduanya- bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudianbeliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”
Tahnik Ada Keberkahannya
Ustaz Abdullah Nasih Ulwan di dalam Tarbiyyatul Aulad (Jilid 1, ms 177) ada menyebut bahwa antara hikmah tahnik adalah supaya otot-oto mulut menjadi kuat dan membolehkan anak itu menghisap susu badan dengan baik.Selain itu, perbuatan tahnik ini afdhal dilakukan oleh orang-orang soleh dan bertaqwa bagi mengambil berkatnya. Agar, anak itu nanti turut menjadi soleh dan bertaqwa.
Menurut Dr. Muhammad 'Ali Al-Bari di dalam Majalah Al-I’jaaz Al-Ilmiy No. 04, sesungguhnya kandungan zat gula “glukosa” dalam darah bayi yang baru lahir adalah sangat kecil, dan jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakin kecil pula kandungan zat gula dalam darahnya.
Oleh kerana itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.
Kadar semacam ini bererti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit:
1. Bayi menolak untuk menyusui;
2. Otot-otot melemas;
3. Berhenti secara terus-menerus aktiviti pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan;
4. Kontraksi atau kejang-kejang;
Dan terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti:
1. Insomnia;
2. Lemah otak;
3. Gangguan syaraf;
4. Gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya;
5. Kejang-kejang secara berkepanjangan dan kronik.
Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal ubat untuk itu adalah sangat mudah, iaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.
Bilakah ia Sunat Tahnik Di Lakukan?
Di dalam masyarakat kita, biasanya tahnik di lakukan apabila sampai hari ketujuh kelahiran bayi. Imam Bukhari ada menyebut di dalam kitab sahihnya di dalam "Bab menamakan bayi dan mentahnikkannya pada petang kelahirannya sekalipun belum dilakukan akikah" (Ibn Hajar, Fath Al-Bari 15/390). Bermakna sunnah di sini untuk mentahnik dengan tamar pada hari kelahirannya seperti apa yang di jelaskan oleh Imam An-Nawawi (An-Nawawi, Al-Majmuk 8/443)
Inilah tuntunan syariat bagi setiap orang tua yang mengharap kebaikan bagi anakknya. Tak layak semua ini dilewatkan begitu saja, kerana sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (dakwah.info/wk)
Saturday, 22 August 2009
Tahnik - Sunnah Menyambut Kelahiran Yang Di Tunggu
Posted by amn077 at 07:19
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment