BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Sunday, 11 July 2010

Menanam Dasar-dasar Iman Pada Anak

Akidah adalah dasar yang kukuh bagi bangunan peradaban Islam. Tanpa akidah yang terpancang, kekuatan peradaban yang membangun akan goyah dan tugas menanamkan akidah adalah tugas setiap keluarga muslim kepada anak-anak mereka.

Yakinlah, lembaga sekolah tidak mampu menggantikan tugas penting orang tua itu. Tapi, mungkin sekolah boleh memberi perbendaharaan pengetahuan tentang data-data yang menguatkan akidah dan pokok-pokok ajaran agama kepada anak-anak kita.
Menanamkan akidah ke dalam hati anak-anak kita memang bukan pekerjaan cepat. Ia perlu waktu dan kesabaran. Sebab, akidah adalah masalah yang abstrak. Tapi yakinkan kepada anak kita bahawa sekarang mungkin mereka tidak tahu, seiring dengan waktu dan berkembangnya fikiran mereka, kelak mereka akan faham.

Pemahaman akidah yang bagaimana yang harus kita tanam kepada anak-anak kita sejak dini? Tentu saja tentang Allah swt., tentang kitab-kitab samawi, tentang malaikat, tentang nabi dan rasul, tentang hari akhirat. Tentu saja perlu bahasa sederhana untuk menyampaikan hal-hal yang badihi (aksiomatik) tentang itu semua.

Sebagai contoh, kenalkan kepada anak kita tentang hal-hal yang berikut:

1.Allah adalah Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada yang menyerupai Dia.
2.Setiap makhluk, termasuk anak kita, perlu kepada Allah swt. dan Allah swt. tidak perlu kepada selain diri-Nya.

3.Mengesakan Allah dalam ibadah adalah wajib.
4.Rahmat Allah swt. sangat luas sedangkan siksa-Nya sangat pedih.

5.Allah swt. mencintai hambanya yang taat dan membenci orang yang melakukan maksiat.
6.Dalam beribadah kepada-Nya, kita tidak memerlukan perantara.

7.Hanya kepada Allah swt kita meminta. Tidak kepada yang lain.
8.Tidak ada ketaatan terhadap makhluk jika harus bermaksiat kepada Allah swt.

9.Kita hanya diajurkan untuk memikirkan makhluknya, tidak memikirkan Dzat Allah swt.
10.Dia Allah swt. yang memberi manfaat dan mudarat. Tiada yang memberi manfaat dan mudarat tanpa izin-Nya.

11.Kita mengimani bahawa Allah swt. telah mengutus Rasul-Nya untuk membimbing umat manusia.
12.Semua Rasul menyuruh kepada tauhid dan beriman kepada Allah swt.
13.Para Rasul adalah maksum (terpelihara) dari dosa dan maksiat.

14.Rasul kita adalah Muhammad saw. yang diutus untuk seluruh manusia, sedangkan rasul-rasul sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya saja.
15.Jumlah Rasul banyak, dan hanya 25 orang dari mereka yang telah dikisahkan oleh Allah kepada kita melalui Al-Qur’an.
16.Rasul yang tergolong ulul ‘azmi (yang memiliki keteguhan hati) ada lima orang, iaitu Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad saw.

Masih banyak lagi hal-hal yang aksiomatik dalam akidah Islam yang boleh kita tanamkan kepada anak-anak kita. Tapi, jangan sampai kita menyampaikan hal-hal yang menjadi perselisihan di kalangan ulama agar mereka tidak bingung.

Alhamdulillah, saat ini sudah banyak buku-buku, nasyid (lagu-lagu), dan VCD yang berisi pelajaran tentang akidah dengan bahasa yang sederhana. Kita boleh menggunakannya sebagai sarana. Ingat, kita memakai semua sarana itu untuk mengajarkan akidah kepada anak-anak kita, bukan membiarkan anak kita bersama dengan sarana-sarana itu. Sebab, sarana (baca: alat) tidak boleh mengajarkan tanpa ada yang aktif menggunakan sarana itu mengajarkannya (baca: guru). Jadi, peranan kita, orang tua, tidak pernah selamanya digantikan dengan sesuatu pun!

Semoga kita dapat menjalankan amanah ini. Jika Allah swt. bertanya nanti di hari penghitungan amal, kita telah siap dengan jawapan, “Ya Allah, aku telah mengenalkan diri-Mu dan Rasul-Mu kepada anak-anakku siang dan malam.”

0 comments: